Showing posts with label Lembak. Show all posts
Showing posts with label Lembak. Show all posts

Wednesday, December 1, 2010

Tari sambut Silampari kayangan tinggi - Welcoming dance of the lost fairy (princess) from heaven

Posted by Yayux at 7:03 PM 0 comments
Tari Sambut Silampari Kayangan Tinggi
Welcoming dance of the lost fairy (princess) from heaven

From Rejang sindang Merdiko I wanna introduce you the rhythm of welcoming dance of the lost fairy from heaven. This is tobe the official welcoming dance from Lubuk Linggau Regency, in Rejang Land, Southern Sumatra recently.

Singer by Ristin Noli



Syair Lagu Tari Sambut Silampari Kayangan Tinggi


Silampari khayangan tinggi,, Silampari khayangan tinggi
Name tu sebab,, Name tu sebab
La panjang seribu panjang
Name tu sebab,, Name tu sebab
La panjang seribu panjang
Yae la yang di sayang
slamat datang kami ucapkan
slamat datang kami ucapkan
Para hadirin para hadirin ya sayang di lubuklinggau
para hadirin bapak dan ibu ya sayang di lubuklinggau
Yae la yang di sayang
Nak memacong salak serompon
Nak memacong salak serompon
Depat di jolok, Depat di jolok
Lah denganlah same bilah
Depat di jolok, Depat di jolok
Lah denganlah same bilah
Yae la yang di sayang
Seribu salah ku mitek ampun
Seribu salah ku mitek ampun
Jerai sepoloh, Jerai sepoloh
Lah sembah menateng sembah
Jerai sepoloh, Jerai sepoloh
Lah sembah menateng sembah


Welcoming dance of the lost fairy (princess) from heaven


The word “Silam” means lost; “pari” means fairy / beautiful princess. This dance developed in the era of the 50’s; when the community will hold a commemoration / the kampong elders who have supernatural powers to summon fairies from heaven to earth come down to entertain the community at the commemoration event. After finishing dancing, fairies are back to heaven itself. This dance is used as welcome dance for great guests coming to Lubuklinggau.



Tari Sambut Silampari Kayangan Tinggi


Silam berarti hilang, pari berarti peri/putri yang cantik. Tarian ini berkembang diera 50-an bilamana masyarakat akan mengadakan suatu hajatan/persedekahan, maka tetua-tetua kampong yang memiliki kekuatan supranatural akan memanggil peri dari kayangan turun kebumi menghibur masyarakat diacara hajatan tersebut. Setelah selesai menari peri-peri tersebut akan kembali ke kayangan dengan sendirinya. Tarian ini dijadikan sebagai tari penyambutan bagi tamu-tamu agung yang datang ke kota lubuklinggau.



Credit photo :
  • http://disbudpar.lubuklinggau.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=158:tskkt&catid=54:stk&Itemid=151
  • http://img267.imageshack.us/i/pic3296.jpg/
File mp3 and lyric syair contribution from :
EDO DAVINCI ZAKTI (FDR-246)Public Relations
PT.RADIO SWARAUNIB
Radio 99.2 SwaraUnib Fm Bengkulu


Wednesday, October 7, 2009

Tomb of Depati Condong Cemetery Site

Posted by Yayux at 9:50 PM 0 comments
Situs Makam Depati Condong

If you ready to adventure in deeply of Rejang Land, you can explore many history site. I try to introduce you the other history evidence in Rejang Country in the past.

At photo below is a tomb of Depati Condong. The tomb made from stone and have grave using that I predictable as Ka Ga Nga alpabeth. Till today I try to collect story from people stay at nearby, but nobody can read the alpabhet or symbol in grave stone at the Tomb. Still in mistery.

In epic Rejang story according of Depati Condong descendant, a few Depatis very brave at war, they are guardian for Palembang Kingdom. I dont know its true or not, I just hear the story from any people live in village not far away from this cemetery. Also, I try to looking for any data in a few source and library, but I dont find at all about story of Depati Condong. (May be some reader here can infrom me if know the reference? pls let me know :)


Depati condong tomb with Ka Ga Nga alphabet grave.


Depati Condong cemetery from a side view.


This the tomb near Depati Condong cemetery, let see the Ka Ga Nga there.
This cemetery believe as part of Depati Condong`s army.

Depati condong is Rejang Lembak anchestor too. The located a bit far from Depati Krio Tandan and Depati Pekal cemetery site. This is separate area. The locatian at Tanjung agung, part of Rejang lebong regency, Bengkulu province, Sout west sumatra region, Indonesia.

As forgetable Rejang cemetery anchestor, I persuate you to visit this cemetery, so you can broadcast about Rejang Lembak history, event just a little bit :).



Tuesday, June 9, 2009

Syair - syair Silampari

Posted by Yayux at 4:48 AM 0 comments
SYAIR-SYAIR SILAMPARI


UNTUK LAGU PENGIRING TARI SILAMPARI

Silampari kayangan tinggi
Name tu sebab, panjang ari kamiru panjang
Sakan kecas kembang mak ini
Kareno badan, la malang la turun malang


Kambing irang madang di tebing
Makanlah tetaruk sala muni
Kami ilang jengan diseding
Dusun lalaman sunyi dak kan sunyi

Bacitung dere pat lawang
Bujang pelawe gadung la mabuk gadung
Nak ngitung sukatku malang
Ajak tetawe nyulung laju nyemulung


Menutuk mesin kelereng roda begeleng la kurang ayek
Cuma bejelan lanutuk lime
Kalu ku ngitung ati porek tandang bajelan degi belek
Teken meliter tine awak betine


Kemerilang emas di rumput
Beras tecadur dengan tanah
Kawan ilang ade wang nutut
Kalu mekami la mapus nia


Layang –layang menyambar bue
Bue tesambar padang betemu
Kasih saying dicari bole
Judu satu jarang betemu


Memacung halak serumpun
Sudah kujuluk sale bilah
Seribu salah kuminte apun
Jarai sepuluh sembah menating sembah

Source :
http: //azmanlinggau.blogspot .com

Monday, March 16, 2009

BUNGE MUSI RAWAS

Posted by Yayux at 5:31 AM 0 comments

Lagu daerah Lembak Lubuk Linggau






Ngalo bunge Musi Rawas asli
ngape tande cinte suci
Nga pujaan hagale insan
yang ngarapkan kasi hayang


Bunge anggon sedang merekah
Harapan ati umak ebak
Hanyange bunge dak betan lame
mekak pegi menghadap nye


Mpok mekak nga col ade agi
Ingatan manes tepedam di dede
Hagalea dak akan ku lupe
yang ku ingat halamea


Mekak hanye tinggalah ingatan
Royat penoh ayo mate Ingatan pade
Udah hedingan kan ku pedam halamea.

Lagu diinspirasi dari cerita rakyat Dayang Torek dari Kota Lubuklinggau dan Musi Rawas.

Dayang Torek adalah nama seorang putri yang sangat cantik, ramah, dan suka membantu penduduk. Bahkan ada yang menyebutkan saat minum air putih, gerakan tenggorok putri saat meneguk air banyak membuat pemuda pemuda terpikat. Kisah hidupnya diakhiri dengan bunuh diri karena tak ingin banyak pemuda yang jatuh korban saat mengikuti sayembara untuk mempersunting Dayang Torek.

Versi lain beranggapan Dayang Torek adalah jelmaan seorang bidadari, dan pergi entah kemana antara ada dan tiada, tapi ada juga yang menceritakan Dayang Torek bunuh diri di Sungai Kasie, ada juga yang mengatakan meninggal di bunuh kakak kandungnya saat semua pemuda bersaing untuk mendapatkan sang putri.

“Takate Lah Royat, Puteri paling Cindo.
Yang Tinggal di Doson Ulak Libo.
Dayang Torek name’a anak raje sang ginde
Beyak orang yang tergile-gile…”

Kisah dayang Torek juga berhubunga dengan Bukit Sulap, Tapak Libo, dan Bujang Kurap yang melegenda di masyarakat setempat.

Posting by :
ALDE DAVINCI (MD-SW.08)
PT.RADIO SWARAUNIB
Lantai Dasar Perpustakaan Universitas Bengkulu
Jl.Wr.Supratman Kandang Limun Bengkulu

Wednesday, December 31, 2008

Sejarah Masyarakat Adat Lembak Bengkulu

Posted by Yayux at 10:15 PM 0 comments
Suku lembak adalah suku asli di Bengkulu. Ada empat alasan yang dapat dipertanggung jawabkan sebagai alasan bahwa Suku Lembak adalah suku asli di Bengkulu, yaitu: (1) Suku Lembak mempunyai sejarah kerajaan yaitu Kerajaan Sungai Hitam dengan rajanya Singaran Pati yang bergelar Aswanda, (2) mempunyai wilayah yang jelas, (3) mempunyai bahasa yang khas, dan (4) memiliki kebudayaan baik fisik maun non fisik berupa kesenian dll.

Pengantar

Tulisan ini adalah terjemahan dari naskah berbahasa Melayu yang telah di tulis dan di dibukukan oleh R.H.M Ilyas dalam huruf Arab, kemudian diterjemahkan oleh anak beliau, RM. Yacub ke dalam huruf latin. Dari tulisan ini menggambarkan bahwa Suku Lembak sudah berada di Bengkulu sekitar tahun 1400-an atau sekitar 6 abad yang lalu. Menilik dari sejarah dalam banyak karangan yang berbahasa Inggris maupun Arab Melayu, kami berkeyakinan Suku Lembak termasuk suku yang berada gelombang pertama mendiami dataran Bumi Bengkulu ini. Memang ada beberapa versi yang ditulis baik oleh RM Ilyas maupun oleh Prof Dr. Abdullah Siddik. Terlepas dari itu semua kami ingin mengemukan fakta sejarah bahwa hingga saat ini secara Geografis Kota Bengkulu hampir 70% adalah wilayah marga proatin XII yang tidak bisa disangkal adalah termasuk wilayah masyarakat adat dan ulayat SUKU LEMBAK. (Dapat juga dibaca pada tulisan tentang Tugu Thomas Parr). Selengkapnya kami sajikan terjemahan langsung dari tulisan RHM Ilyas dalam bentuk pasal-pasal, dan anda silakan melakukan kajian dan menyimpulkan sendiri.

Sejarah Masyarakat Adat Lembak Bengkulu
(Diambil dari beberapa pasal Buku yang karangan oleh R.H.M Ilyas dalam huruf Arab, kemudia diterjemahkan oleh anak beliau, RM. Yacub ke dalam huruf latin)

Pasal 14

Bermula Tuanku Baginda Sebayam itu, ada memelihara Hulubalang 40 orang pilihan. Pada setiap hari bertukar tukar jaga dalam istana Baginda itu. Pada suatu malam Baginda keluar. Maka sembah Hulubalang yang sedang berjalan itu: “Ya Tuanku Syah Alam, ini ada seorang laki-laki baru datang pada malam ini. Dia datang dari Palembang mau menyerahkan diri kebawah duli tuanku, tetapi hamba belum tahu namanya”. Maka orangitu sujud kepada kaki Baginda dan menuturkan segala hal iihwal kedatangannya: adapun patik ini datang dari Palembang dan nama patik SINGARAN PATI asal orang dari Lembak Beliti Tabah pingin Palembang. pada suatu ketika patik kena fitnah. Kata orang patik berbuat jahat dengan anak perempuan anak mamak patik. Patik mau dibunuh oleh mamak patik. Rasanya patik tidak dapat meloloskan diri, maka patik menikamnya terlebih dahulu, lalu ia mati . maka orang Pedusunan sepakat mengatakan patik sudah melakukan dua kesalahan.lalu patik dihantar kepada sultan Palembang. Mendapat hukuman menjadi budak raja seumur hidup. Maka patik diperintahkan menjadi Sultan Penunggu Indah Larangan. Maka patik bergelar ISWANDA

Pasal 15

Pada suatu hari anak Sultan yang bernama PUTERI SINARAN BULAN yaituremaja puteri yang cantik parasnya, turun mandi di indah larangan itu. Tiba-tiba takdir Allah S.w.t disambar oleh buaya hidung kajang besarnya. Maka gegerlah segala isi Negeri.
Setelah orang –orang besar bermufakat berdasarkan titah Sultan, tidak bisa di tolak saya disuruh membunuh buaya itu. Karena itu kesalahan saya kurang hati-hati menjaga Indah larangan itu. Maka saya meminta untuk mengumpulkan segala senjata yang ada di Palembang. Setelah semuanya terkumpul, maka saya serakkan dengan beras sudah dikunyiti dipanggil ayam makan beras itu. Ada sebuah keris kecil yang sudah berkaratsejengkal panjang matanya dimakan ayam, lalu ayam itu mati. Dengan seketika itu pula keris tersebut yang saya bawa menyelam kedalam sungai Palembang. Setelah bertemu dengan Buaya itu, lalu saya tikam. Lukanya cuma sedikit , tapi Buaya itu langsung mati. Dan bangkainya lamgsung merapung diatas air. Dari keris yang saya bawa menyelam itu, saya sembunyikan dibawah Indah Larangan antara air dengan darat. Kemudian saya menghadap junjungan Sultan untuk mengatakan kalau Buayanya sudah mati, tetepi keris penikamnya hilang. Kaya Sultan , apa boleh buat asal mati Buaya itu tak apalah. Buaya itu dibelah perutnya oeh orang-orang , terdapat didalam perutnya mayat sang Puteri sepwerti orang tidur saja. Tidak ada yang cacat sedikitpun dari tubuhnya. Hanya sekedar jiwanya saja yang hilang dari raganya. Pada malamnya saya lari membawa keris itu menuju kehulu Palembang. Dengan maksud ingin kembali kedusun saya. Kemudian saya sadar kalau masih berada dalam kawasan Palembang pasti akan dapat oleh Sultan. Sebab itulah maka saya llri kebawah duli Yuanku disini minta hidup kepada tuanku.
Karena hamba lari dari rumah Raja, sekarang hamba kerumah Raja disini. Hamba serahkan jiwa hamba kepada Tuanku. Dari keris si Kuku Gagak penikam Buaya itu, ini hamba persembahkan untuk Tuanku. Setelah baginda mendengar segala cerita Iswanda maka bertanya: “apa kedudukanmu di Dusun mu? Jawab Iswanda: “kalau suku patik ialah pesirah didalam Marga Dusun Taba Pingin”. Maka tinggallah Iswanda dibawah perintah hulubalang Tuanku baginda Sebayam. Lama kelamaan banyaklah pengabdian Iswanda kepada baginda. Mana pekerjaan yang sukar- sukar tidak dapat dikerjakan oleh orang lain maka Iswandalah yang mengerjakannya. Adalah sifat Iswanda menurut adat seorang hamba dengan Tuannya bila dipanggil datang, disuruh pergi, ditegah diam. Baginda terlalu sayang padanya. Lama kelamaan maka Iswanda diangkat oleh Baginda menjadi anak. Anak satu menjadi dua anak 2 menjadi 3 sebaik seburuk dengan anak cucu Tuanku Baginda Sebayam.

Bersumpah setia dengan seberat- beratnya. Sesekali tidak boleh lancung aniaya kedua pihak. Siapa yang mungkir janji dimakan sumpah, dikutuk bisa kawi, dikutuk Qur’an 30 juz jatuhlah murka allah dengan seberat-beratnya, Kalau hilang sama dicari, terbenam sama diselam, selama air hanyut, selama gagak hitam, tidak lapuk di hujan, tidak lekang dipanas selama-lamanya.

PASAL 16

Setelah Iswanda diangkat menjadi anak oleh Tuanku Baginda Sebayam, maka ia diberisebidang tanah. Yaitu antara Sungai Bengkulu dengan Sungai Hitam kehulunya hingga Air Rena Kepahyang, Kehilir Pesisir Laut. Inilah batas tanah yang diberi Tuanku baginda Sebayam kepada Iswanda yang diangkat menjadi anaknya.

Pasal 17

Maka kedengaran khabarnya kepada adik sanak Iswanda mengatakan Iswanda sudah diangkat anak oleh raja Bengkulu. Banyklah mereka itu datang dari Lembak Beliti menurut Iswanda. Apabila sudah banyak familinya, mak Iswanda suruh cincang lati di Pungguk Beriang namanya di Pinggir Air Sungai Hitam. Tempat itulah mula-mula Iswanda membuat Dusun. Duduklah ia memerintah tanah bumi yang sudah dikasih oleh Tuanku baginda Sebayam. sebab inilah ia bernama Raja Sungai Hitam. Karena diam di pinggir Air Sungai Hitam. Apabila Iswanda sudah tetap berdusun dan memerintah, makin bertambah-tambah juga datang kaum kerabatnya. Maka bertambahlah Dusunnya.demikianlah adanya dibuat pada tahun 938 Hijrah.

Pasal 18

Setelah wafat Baginda Sebayam, beliau diganti dengan anaknya yang bernama Baginda Senanap yang bergelar Paduka Baginda Muda. Pada masa ini data lagi seorang dari Tabah Pingin yang bernama Abdus Syukur, seorang ulama. Dia menemui Baginda Senanap, kemudia beliau disuruh menemui Iswanda, karena Abdus Syukur juga masih kerabat Iswanda. Abdus Syukur inilah yang menjadi asal nenek moyang orang Pagardin yang mula-mula menyiarkan Agama Islam di Sungai Hitam sampai ke Lembah Delapan. Abdus Syukur sering disebut dengan Tuan Tue (dimakamkan di Dusun Paku Aji)

Pasal 19

Kemudian datang juga orang dari Lembak Beliti, yaitu Jukuang, Jakat, Darti dan Lubuk Bisu. Mereka menemui Raja Sungai Lemau, buat minta lahan sebagai tempat tinggal. Akhirnya mereka disuruh tinggal di dipinggi Air Bengkulu sebelelah kiri mudik, yang juga termasuk lahan yang diberikan kepada Iswanda. Mereka inilah yang menjadi Nenek moyang orang Marga Mentiring.

Pasal 20

Setelah wafat Paduka Baginda Muda, maka beliau digantikan oleh anaknya yang bernama Tuanku Baginda Kembang Ayun (dimakamkan di Kembang Ayun), kemudian digantikan anaknya Tuanku Baginda Burung Binang. Saat tuan Baginda Burung Binang memerintah datang dua orang Suami Istri, Suaminnya Orang Rejang, sedang Istrinya orang Lembak. Ke datangannya juga meminta lahan, akhirnya diberikan lahan di kuala Air Palik Persembahannya adalah seekor kerbau bertali rambut, diikat di batang cekur di halaman tempat tuanku Burung Binang (Kubur Tuanku Burung Binang diseberang Ds Kederas Lama). Dia diangkat menjadi Pembarab, tetapi bukan pembarab dibawah pasirah, melainkan Pembarab dibawah raja yang sama kedudukannya dengan pasirah, serta dikurnia pula sedikit angkatan/pasukan. Jika kerja baik atau kerja buruk, boleh dia memakaialam halilipan, karena balasan persembahannya itu. Dialah asal nenek moyang orang Lubuk Tanjung.

Pasal 21

Pada saat itu datang juga orang dari Muara Lakitan, Lembak Darat laki-laki dan perempuan dari kaum kerabat Iswanda, pada saat itu Iswanda sudah meninggal.
Mereka meminta lahan kepada Raja Sungai Lemau, kemudia diber oleh Tuanku Baginda tanah dipinggir air Bengkulu disebelah kanan mudik dan disebelah hulu hingga air Lapur. Mereka inilah menjadi nenek moyang orang Porwatin dua belas tepi air.

Source:
http://thio08.blogspot.com/


 

Millenium Fashion of World Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by FashionFashionFashion